Ini kisah seorang peneliti
1. Peneliti ini hidup sekarang.
2. Ia menangkap ada keadaan yang ganjil. Ganjil adalah sesuatu yang tidak tepat, mungkin suatu kepalsuan, mungkin suatu penyimpangan.
3. Ia akan mencari jawaban terkait dengan keganjilan ini.
4. Ia kemudian membuat hipotesis atau dugaan-dugaan tentang keadaan ganjil itu. Ia bisa memperoleh hipotesis itu dari penelitian-penelitian terdahulu.
5. Dari dugaan-dugaan itu, ia mencari bukti: dugaan mana yang paling sesuai dengan kenyataan. Ia melakukan penelitian.
6. Ia ingin melakukan penelitian karena ingin keadaan lebih baik di masa mendatang.
7. Karena keinginan keadaan yang lebih baik (yang bukan terjadi karena kepalsuan), peneliti membuat rekomendasi yang kuat atas dasar temuan penelitiannya.
Ingat:
Dependen variabel adalah sesuatu keganjilan. Mahasiswa sudah belajar tetapi tetap tidak mengerti. Itu suatu keganjilan. Mengapa?
Variabel independen adalah kejadian-kejadian yang membawa akibat pada keganjilan.
Keganjilan adalah masalah nyata yang merugikan masyarakat.
Masalah dari seorang peneliti adalah adanya dugaan yang bermacam-macam tentang keganjilan itu. Peneliti harus membuktikan mana dugaan yang paling mendekati kenyataan. Jika dugaan dari keganjilan itu sudah jelas, maka ia tidak lagi menjadi masalah penelitian.
Jika saudara ujian metode penelitian, ada pertanyaan yang sering: apa masalah dari penelitian saudara?
Jawaban 1 adalah "masalah nyata". Ada peneliti menganggap hal ini benar. Untuk sementara anggap saja memang benar, karena memang ada akibat buruk yang dapat dirasakan oleh masyarakat.
Jawaban 2 adalah adanya dua atau lebih dugaan penyebab yang sangat berbeda dampaknya. Seorang peneliti berperan untuk membuktikan dugaan mana yang benar-benar didukung bukti lapangan. Artinya, banyak dugaan yang palsu, yang bukan sebenarnya. Peneliti karena itu bertugas membuktikan dugaan-dugaan itu palsu (hipotesis nihil), dan menunjukkan dugaan yang diterima (hipotesis tandingan).
No comments:
Post a Comment