Occupational safety in China: Safety climate and its influence on safety-related behavior
Penulis : Cherrie Jiuhua Zhu, Di Fan, Gui Fu and Gemma Clissold
Jurnal : International Journal of Health Informatics
Database : Available at http://cin.sagepub.com/content/24/1/27 diakses tanggal 12 Mei 2014
Artikel ini membahas hubungan antara situasi kerja yang aman dan pengaruhnya terhadap perilaku keselamatan di lingkungan kerja serta menggambarkan implikasi pengelolaan keselamatan kerja, sebuah studi kasus di China. Alasan penelitian, keganjilan yang terjadi, hipotesis penelitian, metode pengumpulan data, analisis pattern matching, kesimpulan serta rekomendasi untuk penelitian pada artikel ini bisa dijelaskan sebagai berikut :
Alasan Penelitian :
Peningkatan standar kesehatan dan keselamatan dalam konteks organisasi merupakan isu penting yang menjadi perhatian global. Tingkat kecelakaan industri di China merupakan ancaman serius bagi pembangunan sosial ekonomi yang berkelanjutan. Kesehatan dan keselamatan kerja ( OHS ) di China belum sejalan dengan arus globalisasi produksi dan perdagangan. Pengelolaan keselamatan kerja di China saat ini difokuskan pada aspek teknis dan proses, yang mengkaitkan mayoritas cedera dan kecelakaan kerja dengan kondisi pekerjaan dan praktek kerja karyawan yang tidak aman. Namun, dalam penelitian manajemen keselamatan yang dilakukan di banyak negara dan di berbagai industri, diakui bahwa sikap, perilaku dan budaya keselamatan memiliki pengaruh yang besar pada manajemen perusahaan, terutama kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.
Keganjilan yang Terjadi :
Kesehatan dan keselamatan kerja ( OHS ) di China belum sejalan dengan arus globalisasi produksi dan perdagangan. Pengelolaan keselamatan kerja di China saat ini berfokus pada aspek teknis dan proses, yang mengkaitkan mayoritas cedera dan kecelakaan kerja dengan kondisi pekerjaan dan praktek kerja karyawan yang tidak aman. Namun, dalam penelitian manajemen keselamatan yang dilakukan di banyak negara dan di berbagai industri, diakui bahwa sikap, perilaku dan budaya keselamatan memiliki pengaruh yang besar pada manajemen perusahaan, terutama kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.
Membuktikan Kasus :
Studi kasus merupakan desain agar sebuah penelitian dapat dipertanggung jawabkan sebagai sebuah metode ilmiah yang objektif. Penelitian ini dilakukan karena peneliti ingin membuktikan bahwa faktor sikap, perilaku dan budaya keselamatan memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan dan keselamatan kerja.
Hipotesis Penelitian :
Jika dibuat dalam bentuk pertanyaan, maka hipotesis dari penelitian ini adalah :
1. Benarkah aturan keselamatan dan karakteristik pekerjaan merupakan salah satu alasan utama yang menyebabkan risiko potensial bagi keselamatan kerja?
2. Benarkah subsistem dan karakteristik organisasi ikut berpengaruh terhadap kesehatan dan keselamatan kerja?
3. Benarkah karakteristik kepemimpinan ikut berpengaruh terhadap kesehatan dan keselamatan kerja?
4. Apakah pengetahuan dan / atau pelatihan tentang keselamatan ikut berpengaruh terhadap kesehatan dan keselamatan kerja?
Metode Pengumpulan Data :
Metode pengumpulan data dengan membagikan kuesioner kepada karyawan sebanyak 300 eksemplar dan melakukan survey tatap muka dengan kelompok-kelompok kecil karyawan.
Analisis Pattern Matching :
Menggunakan tabel ciri kasus antara pengaruh yang seharusnya dirasakan oleh karyawan dengan kenyataan yang terjadi di lingkungan kerja saat ini. Ciri kasus yang diangkat mengenai aturan dan karakterisktik pekerjaan, karakterisktik organisasi, karakteristik kepemimpinan, dan pengetahuan/pelatihan tentang keselamatan kerja bagi karyawan. Untuk penjelasan yang lebih lengkap bisa dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 1 : Perbandingan Ciri Kasus
Ciri Kasus | Hasil penelitian berdasarkan Survey di China | Survey di Negara industri |
Aturan dan karakteristik pekerjaan | Tidak memiliki dampak langsung terhadap perilaku keselamatan kerja tetapi bisa menjadi komponen risiko sistematis dalam organisasi, bukan prediktor langsung terhadap perilaku keselamatan kerja | Memiliki dampak langsung terhadap perilaku keselamatan kerja |
Karakterisktik Organisasi | Memiliki dampak langsung terhadap perilaku keselamatan kerja, diantaranya : 1. Kepedulian manajemen terhadap isu keselamatan kerja. 2. Peningkatan performa keselamatan, komitmen manajemen terhadap keselamatan, aturan manajemen tentang isu keselamatan 3. Keaktifan supervisor mendukung keselamatan kerja 4. Pelaporan kecelakaan kerja secara rutin | Memiliki dampak langsung terhadap perilaku keselamatan kerja |
Karakteristik Kepemimpinan | Memiliki dampak langsung terhadap perilaku keselamatan artinya seberapa baik seorang pimpinan mendengarkan pendapat karyawan cukup memiliki efek positif karena memiliki potensi untuk membantu para pekerja mempromosikan program keselamatan, menggunakan semua peralatan yang diperlukan, bekerja dengan cara yang lebih aman, dan mengikuti prosedur keselamatan yang benar | Memiliki dampak langsung terhadap perilaku keselamatan kerja |
Pengetahuan/pelatihan tentang keselamatan kerja | Memiliki dampak langsung terhadap perilaku keselamatan kerja karyawan karena pengetahuan hanya bisa diperoleh melalui tindakan, proses yang kognitif dan pengembangan sosial yang terbelakang. Seorang individu bisa mempelajari perilaku atau pola perilaku baru dengan mengamati di sekitar mereka. | Memiliki dampak langsung terhadap perilaku keselamatan kerja |
Kesimpulan :
Penelitian ini membuktikan bahwa karakteristik organisasi, karakteristik kepemimpinan dan pengetahuan/pelatihan tentang keselamatan memiliki dampak langsung terhadap perilaku keselamatan kerja karyawan di China. Mengenai aturan dan karakteristik pekerjaan tidak terbukti memiliki dampak langsung terhadap perilaku keselamatan kerja karyawan tetapi bisa menjadi komponen risiko sistematis dalam organisasi, bukan prediktor langsung terhadap perilaku keselamatan kerja.
Rekomendasi :
1. Perlu adanya peningkatan kesehatan dan keselamatan keja (OHS) di China supaya bisa sejalan dengan arus globalisasi produksi dan perdagangan.
2. Perlu dilakukan pengelolaan keselamatan kerja yang tidak hanya berfokus pada aspek teknis dan proses, yang mengkaitkan mayoritas cedera dan kecelakaan kerja dengan kondisi pekerjaan dan praktek kerja karyawan yang tidak aman tetapi juga melihat faktor lain seperti sikap, perilaku dan budaya keselamatan.
3. Karyawan perlu diberikan pelatihan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja.
Nama : AC DEVILIA
NIM : 13/357995/PKU/14213
MINAT : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KESEHATAN (SIMKES)
No comments:
Post a Comment