LOGIKA PENELITIAN KASUS
"The implementation of electronic health records: A case study of bush computing the Ngaanyatjarra Lands"
Judul | The implementation of electronic health records: A case study of bush computing the Ngaanyatjarra Lands |
Database | International journal of medical informatics Available at http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1386505611001997 [Accessed May 11, 2014]. |
Penulis | Helen Cripps, Craig Standing |
Tahun | 2011 |
Kerangka Logis Penelitian Kasus
1. Alasan meneliti :
Penerapan Information and Comunication Technology (ICT) dalam sektor kesehatan sering tertinggal karena beberapa negara masih lambat dalam mengadopsi EHRs. Penerapan kesehatan elektronik (e-health) melibatkan adopsi dan adaptasi ICT di seluruh pelayanan kesehatan. Electronic Health Records (EHRs) mencakup berbagai teknologi dan aplikasi secara elektronik yang mendukung kegiatan pemeriksaan dan pengobatan, pembuatan keputusan klinis, pelaporan hasil, komunikasi dan informasi kesehatan serta penyimpanan gambar dan teks digital. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki penggerak, fasilitator dan hambatan sektor kesehatan dalam mengadopsi EHRs dan bagaimana hambatan dapat diatasi khususnya pada daerah terpencil.
2. Pertanyaan Penelitian
a. Mengapa beberapa negara masih lambat dalam mengadopsi EHRs?
b. Bagaimana masalah sistemik dalam sektor kesehatan yang dapat menghambat penerapan EHRs?
c. Apa hambatan utama dalam adopsi EHRs?
3. Pengumpulan Data
Studi kasus pengembangan EHRs dilakukan di daerah terpencil Australia Barat untuk mengidentifikasi penggerak, fasilitator dan hambatan dalam mengadopsi EHRs. Analisis isi dilakukan melalui wawancara mendalam dengan peserta di wilayah tersebut untuk mengidentifikasi isu-isu kunci dan tantangan serta bagaimana mereka mengatasinya. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara selama 50 menit sampai satu jam dengan CEO, 13 dokter dan 4 staf TI, dan staf di pusat administrasi. Wawancara terdiri dari pertanyaan tentang karakteristik sistem Electronic Health Records (EHRs), penggerak, fasilitator untuk sistem EHRs, hambatan yang harus diatasi, manfaat dari sistem dan risiko yang berkaitan dengan adopsi sistem. Wawancara direkam, ditranskrip dan dianalisis untuk tema utama yang berhubungan dengan penggerak, fasilitator, hambatan, manfaat, dan masalah yang terkait dengan adopsi EHRs.
4. Analisis Pattern Matching
Menggunakan tabel ciri kasus antara kegagalan dan kesuksesan penerapan adopsi EHRs khususnya di negara terpencil. Ciri kasus yang diangkat antara lain sistem pelayanan kesehatan, strategi, SDM atau organisasi, biaya dan keamanan data.
CIRI KASUS | KEGAGALAN ADOPSI EHRs | KESUKSESAN ADOPSI EHRs |
Bagaimana sistem pelayanan kesehatan mengadopsi EHR? | 1. Bersifat konservatisme sehingga tidak mengadopsi tekhnologi baru 2. Berkurangnya intensitas waktu pelayanan konsultasi dokter dengan pasien akibat penggunaan tekhnologi 3. Berfikiran bahwa setiap inisiatif mengembangkan tekhnologi baru akan mengalami kegagalan. | 1. Terbuka pada perkembangan teknologi baru untuk kemajuan sistem 2. Penggunaan teknologi untuk meningkatkan kualitas informasi yang lebih baik mendukung intensitas waktu pelayanan untuk menciptakan komunikasi yang baik antara dokter dengan pasien. 3. Berfikiran rasional bahwa setiap inisiatif tekhnologi baru akan sukses bila dijalankan dengan baik. |
Bagaimana strategi penerapan adopsi EHR? | Melakukan pendekatan yang hanya menjadi proyek teknologi informasi. Dengan cara membangun sampain sempurna sistem EHRs. | Melakukan pendekatan yang berpusat pada pasien karena pengembangan EHRs fokus pada etika pelayanan terhadap pasien bukan hanya menjadi proyek teknologi informasi. |
Bagaimana SDM atau Organisasi yang berperan menerapkan adopsi EHR? | 1. Kurang dukungan kelompok orang-orang yang berada dalam ruang lingkupnya (pasien, perawat, dokter dan administrator) 2. Sistem hanya memberikan kepuasan pada kelompok tertentu khususnya untuk kepentingan bisnis 3. Sistem yang dibangun tidak menjadi bagian dari semua sistem sehingga dukungan sulit didapat dari berbagai pihak yang berkepentingan 4. Banyaknya stakeholder dalam pelayanan kesehatan membuat adopsi sangat tidak menentu di sektor kesehatan, ada yang mengadopsi EHRs dan ada juga menolak adopsi. | 1. Mendapat dukungan kelompok orang-orang yang berada dalam ruang lingkupnya (pasien, perawat, dokter dan administrator) 2. Sistem memberikan kepuasan pada semua kelompok (pasien, dokter, pemerintah, perusahaan asuransi) 3. Sistem yang dibangun merupakan bagian dari semua sistem yang sehingga dukungan didapat dari berbagai pihak (perusahaan asuransi, dokter, dll) 4. Adanya kerjasama para stakeholder dalam pelayanan kesehatan sehingga semua berupaya mengadopsi EHRs. |
Berapa biaya yang dikeluarkan dalam menerapkan adopsi EHR? | Mengutamakan penekanan biaya yang dikeluarkan, jadi biaya yang dikeluarkan sekecil-kecilnya. | Mengutamakan kualitas informasi dan pelayanan yang lebih baik walaupun menggunakan biaya yang cukup mahal mencakup infrastruktur, peralatan, program pelatihan, dan manajemen. |
Bagaimana privasi atau kemanaan data elektronik dalam EHR? | Penyedia layanan kesehatan dan pemerintah masih memperdebatkan privasi dan keamanan data elektronik pasien. | Penyedia layanan kesehatan dan pemerintah dapat meyakinkan privasi dan keamanan data elektronik pasien. |
5. Kesimpulan
Menerapkan Information and Communication Tekhnology (ICT) dalam skala besar di sektor kesehatan sering mengalami kesulitan. Masalah sistemik yang kompleks sering menggagalkan pengembangan ICT di daerah terpencil. Masalah sistemik dalam mengadopsi EHRs antara lain sistem pelayanan kesehatan, strategi, organisasi, SDM, biaya dan privasi. Masalah biaya dan integrasi sistem sering dilihat sebagai hambatan utama untuk adopsi sistem EHRs. Solusi untuk hambatan tersebut sebaiknya melalui pendekatan adopsi EHRs, bukan dengan membangun secara sempurna sistem EHRs. Pendekatan yang paling penting adalah pendekatan yang berpusat pada pasien dan keinginan yang kuat untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien.
6. Rekomendasi
Cara mengatasi masalah sistemik yang berhubungan dengan adopsi EHRs meliputi beberapa pendekatan antara lain :
a. Menyerahkan kewenangan pengambilan keputusan tingkat regional untuk hasil yang cepat dan bermanfaat
b. Mengembangkan sistem sederhana yang dapat digunakan oleh orang-orang dengan keterampilan ICT yang terbatas
dan jumlah yang kecil
c. Mengganti perangkat keras yang digunakan
d. Melakukan pendekatan berpusat pada pasien karena pengembangan EHRs fokus pada etika pelayanan terhadap
pasien bukan hanya menjadi proyek teknologi informasi.
Referensi :
Crip Cripps, H. & Standing, C., 2011. The implementation of electronic health records: a case study of bush computing the Ngaanyatjarra lands. International journal of medical informatics, 80(12), pp.841–8. Available at: http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1386505611001997 [Accessed May 11, 2014].
Ismil Khairi Lubis
13/353037/PKU/13689
Sistem Informasi Manajemen Kesehatan (SIMKES)
S2-Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran UGM
Sistem Informasi Manajemen Kesehatan (SIMKES)
S2-Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran UGM
No comments:
Post a Comment